Kamis, 19 June 2025
  • Bappelitbangda@luwuutarakab.go.id

Ekonomi Semakin Menggeliat, Inflasi Terkendali

Ekonomi Semakin Menggeliat, Inflasi Terkendali 18/12/2023, Bupati Luwu Utara dan Tim Pengendali Inflasi Daerah Luwu Utara beserta Para Pemangku Kepentingan mengikuti pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring dari Ruang Command Center Luwu Utara

High Level Meeting (HLM) Pengendalian Inflasi Daerah adalah Rapat Koordinasi Nasional yang membahas fenomena dan gambaran perubahan harga serta aksi pengendalian inflasi di daerah. Rapat Koordinasi ini rutin diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia selaku Pembina Pemerintah Daerah dalam upaya Pengendalian Inflasi setiap Hari Senin. Kabupaten Luwu Utara yang dipimpin oleh Bupati Luwu Utara mengikuti HLM secara daring dari Ruang Command Center Kabupaten Luwu Utara. Pada kegiatan ini juga turut terlibat Sekretaris Daerah, Komando Distrik Militer 1403 Palopo, Polres Luwu Utara, Kejari Masamba, Tim Pengendali Inflasi Daerah, BPS, Tiga Unit Penyelenggara Bandar Udara Lokal, Perusahaan Daerah, Private Sector lingkup Luwu Utara, dan Bulog Palopo.

Metode yang digunakan dalam perhitungan inflasi mengacu pada Consumer Price Index Manual, yang mengukur sekitar 300-400 paket komoditas per Kabupaten/ Kota dengan 20 komoditas terpilih. 20 Komoditas terpilih adalah komoditas yang memiliki share paling tinggi dalam kelompok bahan pangan dan pemicu utama terjadinya inflasi MtM. Proksi inflasi khususnya bahan pangan menggunakan perubahan IPH (Indeks Perkembangan Harga) yang dihitung Senin-Jumat tidak termasuk hari libur Nasional dan diperoleh dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan.

Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kabupaten Luwu Utara cenderung mengalami penurunan. Pada Minggu Keempat November IPH Luwu Utara adalah 4,248% dengan fluktuasi harga tertinggi adalah Cabai Merah 0,18%. Begitu pula Minggu Kelima November IPH Luwu Utara adalah 4,546%, komoditas dengan fluktuasi harga tertinggi masih Cabai Merah 0,17%. IPH Luwu Utara turun pada minggu pertama Desember menjadi 1,943% dengan fluktuasi harga tertinggi adalah Cabai Rawit 0,06%. Sedangkan pada minggu Kedua Desember 2023, IPH Luwu Utara terkendali pada 2,36%, fluktuasi harga tertinggi masih Cabai Rawit 0,08%. Cabai Rawit, Cabai Merah dan Bawang Merah adalah tiga komoditas andil perubahan harga terbesar pada minggu kedua Desember ini.

“Nilai inflasi ataupun IPH yang baik yaitu sekitaran 2%, sangat kurang ataupun lebih dari itu juga tidak baik.” Kepala BPS Luwu Utara menekankan.

Kondisi harga Luwu Utara pertengahan Desember 2023 ini diwarnai oleh perkembangan Harga Cabai Rawit Luwu Utara yang hampir mencapai Rp 100.000 per kg. Harga Tomat dari Rp 10.000 bulan lalu naik menjadi Rp 17.000 per kg bulan Desember ini. Harga beras di tingkat penggilingan bulan ini juga relatif naik, dari Rp 6600 menjadi Rp 7000 per kg, hal ini disebabkan oleh hampir tidak adanya panen di bulan Desember. Namun untuk harga Telur Ayam Ras cenderung menurun.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan mendekati Nataru menurut analisis BPS yaitu beberapa komoditas yang biasanya mengalami kenaikan yang cukup menjelang Natal dan Tahun Baru adalah daging sapi, daging ayam, telur ayam ras, dan transportasi. Perlu juga memperhatikan kelangkaan ketersedian bahan bakar LPG. Kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru yang dipengaruhi oleh spekulan harga, kadangkala spekulasi harga yang terlalu tinggi dilakukan oleh para pedagang. Beberapa komoditas sebenarnya seimbang antara demand dan supply, kenaikan demand diimbangi dengan kenaikan Supply, tetapi yang terjadi di lapangan adalah harga melonjak terlalu besar karena adanya spekulasi ini.

Sejalan dengan rekomendasi BPS Luwu Utara, dalam arahan Bupati Luwu Utara, Kabupaten Luwu Utara harus melakukan upaya pengendalian inflasi utamanya dalam menyambut Natal, Tahun Baru dan tahun Politik. Pengendalian dilakukan dengan memantauan harga dan memastikan tersedianya bahan pokok melalui sidak pasar. Melihat fenomena yang terjadi di Luwu Utara yang mengirim banyak komoditas keluar daerah namun belum sepenuhnya memperhatikan ketersediaan pasokan di Luwu Utara sehingga harga menjadi lebih tinggi, mengikuti daerah lain yang mengalami kekurangan pasokan komoditas.

Selanjutnya stabilisasi harga khususnya pada komoditas pangan strategis dapat dilakukan melalui kerjasama dengan Bulog agar mendapat alokasi komoditi cukup untuk penyelenggaraan pasar murah dengan subsidi harga dan memperbanyak lokasi pasar murah. Selain itu pengoptimalan sarana dan prasana penyimpanan maupun pengolahan hasil pertanian, untuk menjaga ketersediaan antar waktu dan wilayah. Serta yang utamanya menggalakkan pemenuhan kebutuhan pangan seperti tanaman hortikultura yang bisa dipenuhi secara mandiri oleh rumah tangga melalui program tanam pekarangan, Getar Dilan.

“Kita perlu menggalakan gerakan pola pekarangan serentak dan terpadu di desa-desa yang dipopulerkan dalam inovasi GETARDILAN. Saya kira ini sebuah bentuk pengendalian inflasi yang harus secara kontinu kita galakkan di masyarakat pada setiap desa agar inflasi agar masyarakat kita terutama masyarakat miskin terlindungi dari inflasi.” Bupati Luwu Utara mengarahkan Tim Pengendali Inflasi Kabupaten Luwu Utara.

Selain itu, pengawasan distribusi barang dengan tujuan meringkas rantai distribusi barang juga penting diperhatikan. Subsidi transport daerah remote juga diperlukan untuk menjamin distribusi barang pokok ke daerah yang tergolong sulit diakses, ataupun distribusi komoditas dari produsen daerah pegunungan seperti Seko ke Ibu Kota Kabupaten, Masamba. Serta pengendalian dengan memastikan penyaluran subsidi pemerintah tepat sasaran.

“Jangan takut dan jangan menghindar dari inflasi, karena inflasi adalah fenomena gerakan ekonomi yang sedang membaik. Semakin baik pergerakan perekonomian suatu daerah semakin fluktuatif inflasi. Tinggal bagaimana cara kita mengantisipasinya dengan bijak, sehingga Luwu Utara semakin maju ekonominya namun inflasinya tetap terkendali.” Kepala BPS menerangkan Inflasi dalam High Level Meeting Pengendalian Inflasi Daerah. (ctr)